ORGANISASI
ETNIK, KEDAERAHAN, KEAGAMAAN dan SOSIAL - POLITIK
PADA
MASA PERGERAKAN NASIONAL
(Halaman
236 s.d. 237 )
A. ORGANISASI
ETNIK
a. Serikat
Pasundan
b. Perkumpulan
Kaum Betawi
B. ORGANISASI
KEDAERAHAN
a. Trikoro
Dharmo (1915)
b. Jong
Java ( 1915)
c. Jong
Sumatranen Bond (1917)
d. Jong
Celebes
e. Jong
Borneo
C. ORGANISASI
KEAGAMAAN
a. Jong
Islamiten Bond (1925)
b. Muda
Kristen Jawi
c. Muhammadiyah
(1912)
d. Nahdhatul
Ulama (1926)
e. PERSIS
( Persatuan Umat Islam )
f. Al
Jamiatul Wasiyah
D. TOKOH-TOKOH
PEJUANG WANITA
a. RA
Kartini (Jepara-JawaTengah)
b. Dewi
Sartika (Bandung-Jawa Barat)
c. Maria
Walanda Maramis (Gorontalo-Sulawesi)
E. KONGRES
PEMUDA INDONESIA
Manifesto
1925 sangat menggugah kesadaran bangsa Indonesia, serta sangat
memengaruhi
pola pergerakan nasional bangsa Indonesia. Gagasan manifesto 1925
terealisasi
saat Sumpah Pemuda diikrarkan pada 28 Oktober 1928.
Kongres Pemuda I dilaksanakan tanggal 30
April-2 Mei 1926 di Jakarta, dihadiri
berbagai
organisasi pemuda. Kongres ini berhasil
membentuk jaringan yang lebih
kokoh
untuk mempersatukan diri, yang kemudian dilanjutkan dalam Kongres Pemuda
II
tahun 1928.
Kongres
II diselenggarakan 27-28 Oktober 1928, dihadiri oleh perwakilan
organisasi-organisasi
pemuda dari seluruh Indonesia. Dalam kongres ini, keinginan
untuk
membentuk negara sendiri semakin kuat. Suasana kebangsaan benar-benar
tidak
bisa dibendung lagi. Akhirnya, tanggal 28 Oktober 1928, dibacakanlah
keputusan
hasil Kongres Pemuda II, yang berupa ikrar pemuda yang terkenal dengan
Sumpah
Pemuda.
Beberapa keputusan
penting Kongres II 27-28 Oktober 1928:
•
Ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
•
Menetapkan lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman sebagai lagu
kebangsaan
Indonesia.
•
Menetapkan bendera merah putih sebagai lambang negara Indonesia.
Sumpah
Pemuda
Kami
Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah jang satu, tanah
Indonesia
Kami
Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa jang satu, bangsa Indonesia
Kami
Putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
F. ORGANISASI
SOSIAL POLITIK
Periodisasi
Pergerakan Nasional
1) Masa
Awal Pergerakan Nasional
a. Budi
Utomo (1908)
b. Sarekat
Dagang Islam (SDI) / Sarekat Islam (SI)
(1911)
2) Masa
Radikal ( Garis Keras )
Tidak
bersedia bekerjasama dengan penjajah
a. Indische
Partij (1912)
b. Indische Vereeniging (1908)/ Perhimpunan Indonesia (PI) (1922)
c. Partai Nasional Indonesia/PNI (1927)
d. Partai
Komunis Indonesia (PKI)
3) Masa
Moderat
Bersedia
bekerjasama dengan penjajah :
a. Parindra
( Partai Indonesi Raya ) tahun 1935
b. Gerindo
(Gerakan Rakyat Indonesia) tahun 1937
Golongan
nasionalis mencoba menggunakan Volksraad sebagai media perjuangan
nasional.
Dengan tujuan memperkuat wakil-wakil bangsa Indonesia, tahun 1930.
Husni
Thamrin membentuk Fraksi Nasional. Pada tahun 1936, seorang anggota
Volksraad,
Sutarjo mengajukan petisi menuntut kemerdekaan Indonesia dalam masa
10
tahun. Petisi ini kemudian dikenal dengan nama Petisi Sutarjo. Petisi tersebut
ditolak
Belanda dengan alasan bangsa Indonesia belum siap untuk merdeka.
Pada
tahun 1939, dibentuk federasi/gabungan dari beberapa organisasi
politik
yang disebut Gabungan Politik Indonesia (GAPI). Semboyan GAPI yang
terkenal
adalah “Indonesia Berparlemen”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar