TEKNIK DAN PENERAPAN LITERASI KELAS
Kegiatan Literasi Kelas Rutin di sekolah yang
dilakukan rutin setiap hari bertujuan untuk menstimulasi siswa agar mampu
mengembangkan keterampilan berbahasanya; menyimak, menulis, membaca dan
berbicara. Sesuai dengan ketentuan pemerintah, kegiatan literasi kelas
dilakukan selama 15 menit sebelum pembelajaran inti dimulai.
Sesuai dengan pengalaman praktis penulis, telah
dilakukan beberapa bentuk kegiatan literasi kelas, baik yang berasal dari
inisiatif guru kelas maupun sebagai bentuk usulan dari siswa sendiri. Pada
kegiatan literasi yang dilakukan ini, siswa telah menyiapkan buku khusus untuk
kegiatan literasi. Buku tersebut merupakan buku pribadi siswa. Setiap siswa
memiliki catatan berbeda sesuai dengan kegiatan literasi dan sumber yang
diperolehnya.
Akan tetapi buku tersebut memuat bagian yang
sama, yaitu bagian tentang hari, tanggal kegiatan dilakukan, judul buku atau
judul kegiatan literasi, halaman (jika membaca buku), resume/rangkuman dan
mengetahui guru serta orang tua di rumah. Buku ini sekaligus menjadi kontrol
guru terhadap kemampuan siswa dalam menulis. Setiap siswa memiliki tulisan yang
berbeda walaupun berasal dari sumber yang sama. Kekayaan menulis siswa juga
menjadi bagian penilaian guru terhadap kreativitas siswa.
Beberapa kegiatan literasi kelas yang telah
dilakukan dan dikembangkan oleh penulis, antara lain sebagai berikut.
1. Membaca senyap – resume.
Secara sadar siswa mengambil buku sesuai dengan keinginannya di pojok buku
dalam kelas. Setiap anak dapat memilih topik atau judul buku yang berbeda.
Mereka membaca senyap, atau memebaca dalam hati (diam) selama sekitar 10 menit.
Dan merangkumnya dalam waktu 5 menit.
2. Siswa membaca dan siswa lain mendengarkan
bersama – resume. Variasi dari kegiatan membaca adalahmembaca bersama,
artinya ada seorang siswa membaca dan disimak bersama oleh siswa lain. Topik
dan bahan bacaan adalah sama. Tetapi setiap siswa dapat menyimpulkan dengan
kalimat berbeda.
3. Guru bercerita – resume. Guru juga berperan penting dalam kegiatan literasi
kelas ini. Guru bercerita di muka kelas dengan nada nyaring. Kemudian siswa
merangkumnya sesuai dengan topik dan isi cerita yang disampaikan oleh guru.
4. Siswa bercerita – resume. Untuk mengaktifkan siswa, siswa juga diminta
bercerita di muka kelas, kemudian siswa lain diminta untuk meresumnya. Cerita
ini bersifat faktual maupun fiksi dan dilakukan secara lisan tanpa teks.
5. Siswa menyimak video pembelajaran – resume.
Guru menampilkan video pembelajaran melalui LCD Proyektor. Siswa menyimak video
tersebut dan merangkumnya dengan bahasa siswa sendiri.
6. Siswa menyimak berita audio visual –
resume. Berita aktual dan faktual
secara on line atau rekaman yang diputar ulang juga menjadi sumber kegiatan
literasi kelas ini. Siswa meresumnya terkait dengan konteks terjadinya
peristiwa. Kapan, dimana, siapa, mengapa dan apa merupakan pertanyaan
yang harus dijawab dalam rangkuman siswa atas berita yang terjadi.
7. Siswa menyimak berita radio – resume. Dalam bentuk audio, siswa diminta untuk mendengarkan
berita di radio kemudian meresumnya. Sama halnya dengan berita audio-visual,
juga memuat beberapa pertanyaan konteks peristiwa yang harus dijawab siswa
melalui kegiatan merangkum.
8. Siswa meresume kegiatan hari liburnya. Pada saat liburan sekolah, siswa diminta untuk
menuliskan sebuah pengalaman selama berlibur. Setiap siswa memiliki pengalaman
berbeda dalam berlibur.
9. Siswa menulis prediksi cerita. Guru menampilkan gambar, siswa diminta menuliskan
prediksi cerita dari gambar tersebut. Satu gambar diceritakan secara tertulis
oleh siswa dan melanjutkan ceritanya sampai akhir.
10. Siswa menulis prediksi berita. Guru menampilkan contoh kasus dalam gambar, siswa
diminta untuk menuliskan prediksi beritanya. Termasuk latar dan konteks
peristiwanya.
11. Siswa menulis cerita pendek berdasarkan
pengalaman. Cerpen tiga paragraf
(pentigraf) menjadi menarik untuk siswa tulis berdasarkan pengalamannya. Tiga
pragraf dapat memberikan kesan unik pada setiap tulisan siswa.
12. Siswa menciptakan puisi. Puisi juga menjadi bagian kegiatan literasi kelas.
Biasanya puisi bebas.
13. Guru berpuisi dan siswa memprosakan. Guru membacakan puisi dan siswa memprosakan isi
puisi tersebut sesuai dengan kemampuan siswa.
14. Siswa membaca puisi dan siswa menentukan
pesan penyair. Siswa membacakan puisi
dan siswa lain diminta untuk menentukan amanat dari puisi tersebut.
15. Siswa menyimak gambar - menuliskan dg
cerita. Guru menampilkan gambar seri
dan siswa menuliskannya dalam bentuk cerita.
Guru memiliki peran dan fungsi strategis dalam
kegiatan literasi ini. Guru diharapkan mampu menjadi contoh dalam rutinitas
kegiatan literasi tersebut. Selain itu guru diharapkan mampu secara variatif
melakukan kegiatan literasi agar siswa tidak merasa monoton terhadap satu
kegiatan literasi saja.
Penulis meyakini, setiap guru memiliki ide luar
biasa untuk mengembangkan kegiatan literasi di sekolah masing-masing yang
bermakna dan menyenangkan. Selamat merubah kebiasaan diam menjadi budaya
bergerak dengan literasi kelas rutin. Selamat mencoba.
sumber : http://www.rumahliterasisumenep.org/
https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_Literasi/M_UrEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&fbclid=IwAR2UIPYExEyH14mz2x9HVmhDwCnqZWi2_OTq5ohN1x-JT4s6c-8ZOLd0av8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar