Sabtu, 29 Oktober 2022

SEJARAH MASA PRA AKSARA DI INDONESIA (MATERI PEMBELAJARAN IPS SMP KELAS 7 SEMESTER GANJIL) K MERDEKA

 










SEJARAH MASA PRA AKSARA

( Halaman 69-72 )

 

Proses perkembangan bumi sebagai pembabakan sejarah

 

berdasarkan ilmu geologi dibagi ke dalam empat zaman, antara lain:

a.       Zaman Arkaekum/Arkeozoikum

Zaman Arkaekum merupakan zaman tertua yang berlangsung sekitar 2.500 juta tahun lalu.

b.      Zaman Primer/Paleozoikum

Paleozoikum atau zaman hidup tua telahberlangsung sekitar 340 juta tahun lalu.

c.       Zaman Sekunder/Mesozoikum

Zaman Mesozoikum adalah zaman hiduppertengahan yang sudah berlangsung sekitar 140 juta tahun silam.

d.      Zaman Hidup Baru/Neozoikum

Pada zaman hidup baru dapat dibedakan menjadi dua zaman antara lain:

• Tersier

Zaman tersier terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini dinosaurus telah punah dan mulai berkembang jenis binatang menyusui atau mamalia.

• Kuartier

Zaman kuartier mulai terdapat tanda-tanda kehidupan manusia. Pada zaman ini merupakan zaman terpenting bagi kemunculan aktivitas manusia.

 

Aktivitas Manusia Zaman Praaksara (Halaman 87 s.d. 106)

a.       Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana

 Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut


Alat-alat ini sudah lebih halus dibandingkan dengan masa sebelumnya. Bambu dapat dijadikan sebagai cungkil dan sudip sebagai alat untuk mencungkil dan membersihkan umbi-umbian.

 

c.       Masa Bercocok Tanam

Pada masa ini, manusia sudah memasuki babakan sejarah Neolithikum berdasarkan arkeologis. Masa bercocok tanam mendorong pengunaan teknologi yang lebih maju dari masa sebelumnya. Alat-alat yang digunakan sudah diasah. Alat alat yang digunkan seperti beliung persegi, kapak lonjong, kapak batu,mata panah dan mata tombak

Alat-alat obsidian atau batu kecubung berkembang. Gerabah juga mulai digunakan dengan teknik pembuatanyang sederhana. Perhiasan-perhiasan juga sudah diciptakan seperti

gelang dari batu dan kulit kerang. Manusia pada zaman ini meninggalkan benda-benda seperti menhir, dolmen, sarkofagus, kubur berundak, peti kubur batu, palung, lesung batu, dan patung-patung batu

 

 d.      Masa Perundagian

Perundagian berasal dari kata dasar undagi. Dalam bahasa Bali, kata undagi berarti seseorang atau sekelompok orang atau golongan masyarakat yang mempunyai keterampilan dan/ atau kepandaian suatu jenis usaha tertentu dalam membuat gerabah, perhiasan dari kayu/sampan/batu. Berdasarkan ilmu arkeologi, manusia telah memasuki zaman logam pada masa perundagian.


 

 Manusia juga sudah ulung dalam berlayar. Mereka melakukan perdagangan dengan daerah lain mengarungi lautan luas. Perahu bercadik memainkan peranan besar dalam melangsungkan hubungan-hubungan dengan daerah  lain.  Perdagangan  dilakukan  dengan  sistem  barter atau tukar menukar. Barang-barang yang laku kala itu adalah nekarap erunggu dan perhiasan-perhiasan dari logam dan manik-manik

 

 

5. MENGENAL LELUHUR BANGSA INDONESIA

 

Kepulauan Indonesia saat ini dihuni oleh berbagai suku yang menurut para ahli belum dapat secara pasti dilacak asal-usulnya. Namun, kalian perlu mengatahui asal-usul leluhur kalian berdasarkan bukti arkeologis, bukti linguistik (kebahasaan), dan bukti genetik yang ditemukan.

 

6. Diaspora Bangsa Indonesia

Kalian pernah dengar lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut”?

Pada pembahasan kali ini, kalian perlu memahami mengenai diaspora bangsa Indonesia.

a.       Orang Bugis dan Dayak di Afrika Selatan 

b.      Orang Bugis di Malaysia

c.       Orang Makassar (The Macassans) di Australia

 


Senin, 24 Oktober 2022

D. AKTIVITAS MEMENUHI KEBUTUHAN ( MATERI PEMBELAJARAN IPS SMP KELAS 7 SEMESTER GANJIL KURIKULUM MERDEKA )


 







D. AKTIVITAS MEMENUHI KEBUTUHAN

( HALAMAN 43 s.d 66 )



1. Kebutuhan Hidup Manusia

   a. Pengertian Kebutuhan

Kebutuhan merupakan keinginan atas barang dan jasa yang menuntut adanya pemenuhan, ketika  arang dan jasa yang diinginkan tidak terwujud akan berpengaruh terhadap kehidupannya.

b. Jenis-jenis Kebutuhan

* Kebutuhan Berdasarkan Tingkat Kepentingan

a) Kebutuhan Primer (Utama / sandang, pangan , papan)

b) Kebutuhan Sekunder (pelengkap/TV, radio, buku )

c) Kebuthan Tersier (barang mewah )

 

* Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhan Kebutuhan

a) Kebutuhan Sekarang (obat bagi si sakit)

b) Kebutuhan Masa Mendatang

c) Kebutuhan Mendesak (tiba2 dan isidental)

d) Kebutuhan Sepanjang Waktu (terus menerus/ pendidikan)

 

* Kebutuhan Berdasarkan Sifat

a) Kebutuhan Jasmani ( kebutuhan fisik )

b) Kebutuhan Rohani ( memuaskan rohani/batin seseorang )

 

* Kebutuhan Berdasarkan Subyek

a) Kebutuhan Individu

b) Kebutuhan Kelompok

 

 

 

c. Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan

a) Jenis Kelamin

b) Tingkat Pendidikan

c) Lingkungan Tempat Tinggal

d) Kemajuan IPTEK

e) Pendapatan

f) Status Sosial

g) Selera

h) Adat istiadat

 

d. Jenis-Jenis Alat Pemuas Kebutuhan

* Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Cara  Memperolehnya

a) Barang Bebas (tidak membutuhkan pengorbanan)

b) Barang Ekonomis ( membutuhkan pengorbanan)

c) Barang Ilith (jika terbatas akan berguna, jika berlimpah akan menimbulkan bencana bagi manusia )

* Alat Pemuas Kebutuhan  Berdasarkan Hubungannya dengan Barang Lain

1) Barang Subtsitusi (pengganti )

2) Barang Komplementer (pelengkap)

* Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Tujuan Penggunaannya

1) Barang Produksi

2) Barang Konsumsi

* Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Proses Pembuatannya

a) Barang Mentah

b) Barang Setengah Jadi

c) Barang Jadi

 

 

 

 

 

Sabtu, 15 Oktober 2022

5. INTERAKSI ANTAR WILAYAH (MATERI PEMBELAJARAN IPS SMP KELAS 7 KURIKULUM MERDEKA )


  







INTERAKSI ANTAR WILAYAH

( Halaman 39 s.d. 42)


Setiap wilayah memiliki potensi sumber daya dan kebutuhan yang berbeda dengan tempat lain.

Hal inilah yang mendasari terjadinya interaksi antarwilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan.

Setiap wilayah dapat menghasilkanbarang kebutuhan yang berbeda dengan wilayah lain karena adanyaberbedaan bentuk muka bumi.

Jaringan jalan dan transportasi juga memengaruhi interaksi tersebut. Penggunaan lahan di perdesaan didominasi lahan pertanian termasuk perkebunan dan perikanan sehingga memiliki ruang terbuka yang lebih luas dibandingkan areal terbangun. Sedangkan penggunaan lahan di perkotaan memiliki  eterogenitas yang lebih tinggi dibandingkan wilayah perdesaan.

Hal ini membuat wilayah perdesaan dapat menghasilkan bahan pangan yang dibutuhkan penduduk perkotaan.

Senin, 10 Oktober 2022

4. NILAI DAN NORMA ( MATERI PEMBELAJARAN IPS SMP KELAS 7 KURIKULUM MERDEKA )



 









4. Nilai dan Norma ( Halaman 34 sd 37 )

a. Definisi Nilai dan Norma

    Nilai adalah hal atau sesuatu yang dianggap baik atau buruk oleh masyarakat setempat

     Norma adalah seperangkat aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat setempat.

 

b. Jenis-Jenis Nilai dan Norma

Jenis-Jenis Nilai

a) nilai material adalah segala hal yang bermanfaat bagi jasmani manusia,

seperti makanan dan pakaian.

b) nilai vital merupakan segala hal yang bisa digunakan manusia untuk

melakukan kegiatan atau aktivitas, misalnya jaring untuk nelayan,

payung ketika musim hujan, dan lain sebagainya.

c) nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi rohani

manusia, meliputi:

Nilai Kebenaran: bersumber dari unsur akal manusia. Contoh

nilai kebenaran yaitu hakim yang bertugas memberi putusan

pengadilan.

• Nilai Keindahan: berasal dari perasaan dan estetis manusia. Contoh

mengoleksi perangko, menanam tanaman hias, dan membeli

lukisan.

• Nilai Kebaikan/Moral: berasal dari kehendak atau kemauan

manusia. Contohnya tidak memotong pembicaraan orang lain,

meminjamkan pulpen kepada teman yang lupa membawa alat tulis.

• Nilai Religius: merupakan nilai ketuhanan yang tertinggi dan

mutlak. Contohnya, beribadah tepat waktu, menjalankan perintah

yang diajarkan dalam agama yang dianut.

 

Jenis-jenis Norma

Norma Agama

Norma agama atau religi memuat aturan yang menata kehidupan manusia yang bersumber dari Tuhan. Norma agama terdiri dari Norma agama terdiri dari sekumpulan perintah dan larangan manusia

untuk berlaku, yang oleh pemeluknya diyakini kebenaran dan konsekuensinya. Norma tersebut tidak hanya mengatur hubungan vertikal, antara manusia dan Tuhan (ibadah), tetapi juga hubungan horizontal, yakni hubungan sesama manusia.

Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan berasal dari hati nurani yang dipraktikkan secara berulang dan menjadi kebiasaan.

Pelanggaran terhadap norma kesusilaan seringkali diangap sebagai pelanggaran terhadap ajaran agama.

Norma Kesopanan

Norma kesopanan berisi seperangkat atur an yang menjadi panduan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan kaidan sopan santun untuk dapat diterima untuk hidup dalam lingkungan masyarakat. Norma ini bersumber dari budaya dan adat istiadat masyarakat. Perbuatan yang dianggap sopan.

Norma hukum tersusun atas  aturan-atur an yang dibuat lembaga-lembaga resmi tertentu, seperti lembaga pemerintah suatu negara. Norma hukum bersifat memaksa, tegas, dan mengikat warga negara. Contoh dari norma hukum yaitu adanya aturan mengenai hukuman bagi pelanggaran lalu

lintas.

 

c. Peranan Nilai dan Norma

1. Mengatur kehidupan masyarakat untuk membentuk pola perilaku masyarakat yang tidak merugikan atau merusak tatanan yang ada dalam  masyarakat.

2. Menyeimbangkan hak dan kewajiban dalam masyarakat, sehingga tidak ada pihak yang merasakan ketidakadilan atas perilaku pihak lain.

3. Nilai berfungsi sebagai alat motivasi dan kontrol sosial. Norma merupakan pedoman bagi individu untuk berlaku di dalam masyarakat. Norma juga berperan untuk mengatur, mengendalikan, memberi

sanksi serta memaksa anggotanya untuk bertingkah laku di tengah masyarakat.

Kamis, 06 Oktober 2022

SOSIALISASI (MATERI PEMBELAJARAN IPS SMP KELAS 7 (KURIKULUM MERDEKA )





 


3. Sosialisasi

(Halaman 30 s.d. 33 )


a. Hakikat Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses interaksi yang dilakukan secara terus-menerus sehingga membentuk kepribadian seorang individu.

Melalui sosialisasi, kita mempelajari nilai-nilai budaya, norma, dan peran.

b. Agen Sosialisasi

■ Keluarga

 Agen sosialisasi keluarga terdiri dari sistem keluarga inti (nuclear family) dan system  kekerabatan (extended family). Keluarga inti meliputi ayah, ibu, dan saudara kandung   maupun angkat yang tinggal dalam satu rumah. Sedangkan sistem kekerabatan meliputi   kakek, nenek, paman, dan bibi.

■ Sekolah

 Sosialisasi di sekolah memiliki tujuan menanamkan nilai kedisiplinan yang berorientasi  mempersiapkan peran peserta didik pada masa mendatang.

■ Kelompok Sepermainan

Kelompok sepermainan dapat memengaruhi  kebiasaan belajar, selera musik, sudut pandang, dan bahkan gaya berpakaian.

■ Media Massa

Jenis media massa dapat berupa televisi, surat kabar, majalah, film, radio, dan media sosial digital lainnya. Individu akan dihadapkan pada berbagai perilaku, ide, kepercayaan, dan nilai melalui media. 

C. Proses Sosialisasi

Berdasarkan teori perkembangan kognitif Jean Piaget, proses sosialisasi

menekankan pada kemampuan anak untuk memahami dunia. Piaget

menjelaskan adanya perbedaan tahap anak-anak dalam belajar untuk

berpikir tentang diri mereka sendiri dan lingkungan mereka. Tahapan

tersebut di antaranya:

■ Sensorimotor (0-2 tahun)

Sensorimotor merupakan tahap pertama bayi belajar terutama dengan menyentuh benda, memanipulasinya, dan secara fisik menjelajahi lingkungannya. Pencapaian utama pada tahap ini adalah pemahaman anak bahwa lingkungannya memiliki sifat yang berbeda dan stabil.

■ Pra-operasional (2-7 tahun)

Pada tahap ini anak sudah menguasai bahasa dan menggunakan kata-kata untuk  merepresentasikan objek dan gambar secara simbolis. Anak-anak berbicara bersama tetapi tidak dengan satu sama lain dalam arti yang sama seperti orang dewasa.

■ Operasional konkret (7-11 tahun)

Pada fase ini, anak-anak telah memahami pengertian logis seperti hubungan sebab dan akibat. Seorang anak pada tahap perkembangan ini akan mengenali alasan yang salah dan mampu melaksanakan operasi hitungan matematika sederhana (mengalikan, membagi, dan mengurangi).

■ Operasional formal (11-15 tahun)

Tahap ini merupakan tahap remaja. Selama masa remaja, anak yang beranjak dewasa lebih mampu memahami ide-ide yang sangat rumit.

Ketika dihadapkan pada suatu masalah, anak-anak pada tahap ini mampu meninjau semua cara yang mungkin untuk dilakukan