Kamis, 14 Oktober 2021

PLURALITAS MAYARAKAT INDONESIA ( IPS SMP KELAS 8 SEMESTER GANJIL ; K 13)

 PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA

( Halaman 99 s.d. 112 )




Kekayaan dan keanekaragaman masyarakat Indonesia baik suku, agama, ras, pekerjaan, dan lain-lain menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia itu bersifat plural. Kata “plural” berasal dari bahasa Inggris yang artinya “jamak”, sedangkan “pluralitas” berarti kemajemukan.

Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti yang sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia. Selain istilah pluralitas, kalian juga menemukan istilah lain yang berhubungan dengan keragaman, yakni multikultutal. Multikultural berasal  dari  kata  multi  yang berarti banyak (lebih dari dua) dan culture artinya kebudayaan.

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan. Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai bagi terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya. Keragaman budaya tersebut berfungsi untuk mempertahankan identitas dan integrasi sosial masyarakatnya.

1.  Perbedaan Agama

Toleransi dalam beragama bukan berarti kita mencampuradukkan ajaran agama, tetapi saling menghormati dan membantu menciptakan keamanan dan kenyamanan umat beragama lain dalam beribadah.

·         Agama Islam

Pada saat ini, agama Islam merupakan agama yang dipeluk sebagian besar masyarakat Indonesia. Menurut sensus tahun 2010, sebanyak 87,2 % penduduk Indonesia beragama Islam. Kalian tentu masih ingat pelajaran IPS Kelas VII, yang mengisahkan perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia.

Agama Islam diperkirakan telah sampai di Indonesia pada abad VII yang kemudian diikuti perkembangan kerajaan-kerajaan bercorak Islam di Indonesia. Sebelum kedatangan Islam di Indonesia telah berkembang agama Hindu dan Buddha sejak sekitar abad IV M.

·         Agama Kristen Protestan

Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC) sekitar abad XVI. Pada abad XX, Kristen Protestan berkembang dengan sangat pesat, yang ditandai dengan kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua, Sumatra Utara, Sulawesi Utara, dan Jawa.

·         Agama Kristen Katolik

Ada pendapat yang menyatakan bahwa agama Kristen Katolik telah masuk ke Indonesia tepatnya di Sumatra Utara sekitar abad VIII. Namun, pendapat tersebut belum didukung bukti-bukti yang kuat.

·         Agama Hindu

Beberapa upacara keagamaaan pada hari-hari penting agama Hindu misalnya hari raya Galungan, hari raya Nyepi, dan hari Saraswati. Agama Hindu kaya akan berbagai upacara atau tradisi keagamaan. Tradisi-tradisi warisan agama dan kebudayaan agama Hindu juga memengaruhi kebudayaan Indonesia yang masih berkembang hingga kini.

·         Agama Buddha

Perkembangan agama Buddha diperkirakan terjadi bersamaan dengan perkembangan agama Hindu. Kerajaan Sriwijaya di Sumatra merupakan salah satu pusat studi agama Buddha di Asia Tenggara. Banyak sarjana dari Tiongkok dan bangsa-bangsa Asia Timur mempelajari agama Buddha di Sriwijaya.

Beberapa upacara keagamaan yang dapat kalian kenal misalnya Hari Raya Waisak dan Ulambana. Waisak dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting, yaitu lahirnya Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha, dan wafatnya Buddha Gautama.

·         Agama Konghucu

Kehadiran Agama Konghucu di Indonesia telah berlangsung berabad-abad lamanya. Kalian dapat menemukan klenteng yang biasa digunakan sebagai tempat ibadah umat Konghucu di berbagai wilayah di Indonesia.

Contoh: Kelenteng Ban Hing Kiong di Manado yang didirikan pada tahun 1819, Kelenteng Boen Tjhiang Soe di Surabaya. Umat Konghucu banyak memiliki hari penting, tetapi hari raya yang terkenal dan telah menjadi hari libur nasional di Indonesia adalah hari raya Imlek.


2. Perbedaan Budaya

Kalian hampir setiap hari mendengar istilah budaya atau kebudayaan. Apakah yang dimaksud dengan budaya dan kebudayaan? Koentjaraningrat (1996) menjelaskan bahwa kata kebudayaan berasal dari Sansekerta buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “ kekal”.

Culture adalah kata asing yang berasal dari kata bahasa Latin colere (yang berarti “mengolah”, “mengerjakan”, dan terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani), memiliki makna yang sama dengan kebudayaan, yang kemudian berkembang maknanya menjadi “segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”.

Bagaimanakah cara melihat hasil-hasil budaya? Kalian perlu memahami wujud kebudayaan, agar lebih mudah memahami berbagai hasil budaya manusia. Menurut sosiolog J.J. Hoenigman, terdapat tiga wujud budaya, yaitu gagasan, tindakan, dan karya.

·         Gagasan (Wujud Ideal)

Wujud ideal kebudayaan merupakan kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak atau tidak nyata, tidak dapat diraba atau disentuh. Di manakah letak ide atau gagasan? Ide dan gagasan tentu berada dalam pemikiran manusia.

Wujud kebudayaan berupa pemikiran manusia dapat dilihat dalam karya-karya tulis. Tulisan berupa pemikiran berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut pada waktu tertentu.

·         Aktivitas (Tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, yang disebut juga dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari- hari, serta dapat diamati dan didokumentasikan.

·         Artefak (Karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling nyata di dibandingankan dua wujud kebudayaan yang lain.


Penjelasan Koentjaraningrat tentang 7 (tujuh) unsur kebudayaan dapat membantu kita lebih memahami secara nyata tentang kebudayaan. Tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai budaya universal tersebut, yaitu:

1.    Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor, dan sebagainya).

2.    Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya).

3.    Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan).

4.    Bahasa (lisan dan tertulis).

5.    Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya).

6.    Sistem pengetahuan

7.    Religi (sistem kepercayaan).

 

 

 

Apa saja yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia? Banyak hal yang memengaruhi perbedaan budaya masyarakat Indonesia.

1.  Perbedaan Lokasi

Kalian bandingkan  bentuk  rumah  asli masyarakat Jawa dan Kalimantan. Perbedaan kondisi alam di Jawa dan Kalimantan menyebabkan perbedaan hasil kebudayaan berupa rumah. Kalian juga dapat mengamati berbagai kerajinan yang dibuat masyarakat pegunungan dengan kerajinan yang dibuat masyarakat pesisir.

2.  Perbedaan Agama/Keyakinan

Agama Hindu dan Buddha banyak meninggalkan hasil kebudayan berupa patung dan relief pada dinding-dinding candi. Hal ini tidak dapat dipisahkan  dari sistem kepercayaan Hindu-Buddha yang menjadikan candi sebagai salah satu tempat suci.


3. Perbedaan Suku Bangsa

Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa. Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi. Sebagian besar suku Jawa tinggal di Pulau Jawa, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Banyak dari anggota suku ini telah bertransmigrasi dan tersebar ke berbagai pulau di Nusantara bahkan bermigrasi ke luar negeri. Suku Sunda, suku Melayu, dan suku Madura secara berurutan adalah kelompok terbesar berikutnya di negara ini.

Berikut ini merupakan contoh nama suku bangsa dan lokasi atau tempat yang paling banyak didiami/ditinggali.

 

 

Tabel 2.1 Nama Suku Bangsa dan Daerah Asal

Nama Suku Bangsa

Daerah Asal

Aceh, Gayo,Tamiang Ulu Sangkil, Aneuk Jamee, Kluet, Gumbak Cadek, dan Simeulue

Aceh

Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, Nias, Simalungun, Asahan, dan Angkola

Sumatra Barat

Minangkabau,   Gusci,   Caniago,   Tanjung   Kato,

Panyali, Sikumbang, dan Mentawai

Sumatra Barat

Komering, Palembang, Pasemah, Sameda, Ranau, Kisam, Ogan, Lematang, Rejang, Rawas, dan Kubu

 

Sumatra Selatan

Bangka, Belitung, Mendanau, Rawas, dan Semendo

Bangka Belitung

Sunda

Jawa Barat

Betawi

DKI Jakarta

Jawa, Samin, dan Karimun

Jawa Tengah

Madura, Jawa, Osing, dan Tengger

Jawa Barat

Dayak, Ngaju, Apo Kayan, Murut, Poanan, dan Ot

Danun

Kalimantan Barat

Bulungan, Tidung, Kenyah, Berusuh, Abai, dan

Kayan

Kalimantan Timur

Banjar Hulu dan Banjar Kuala

Kalimantan Selatan

Lawang, Dusun, Bakupai, dan Ngaju

Kalimantan Tengah

Sasak, Sumbawa, Bima

Nusa Tenggara Barat

Timor, Rote, Sabu, Manggarai, Ngada, Ende Lio, Larantuka, dan Sumba

Nusa Tenggara Timur

Kaali, Kuwali, Panuma, Mori, Balatar, dan Banggai

Sulawesi Tengah

Wolia, Laki, Muna, Buton, Balatar

Sulawesi Tenggara

Sangir, Talaud, Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Bantik

Sulawesi Utara

Makasar, Bugis, Toraja, Mandar, Selayar, dan Bone

Sulawesi Selatan

Bali

Bali

Ambon, Alifuru, Togite, dan Faru

Maluku

Berdasarkan data di atas, manakah suku bangsa yang paling banyak kalian temukan di tempat tinggalmu? Pada masa sekarang, kalian dapat menemukan berbagai suku bangsa di lingkungan provinsimu.


4. Perbedaan Pekerjaan

Pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Pada saat ini, kalian dapat menemukan berbagai jenis pekerjaan baik sektor formal maupun nonformal.

Pekerjaan sektor formal adalah berbagai pekerjaan yang dijalankan oleh pelaku usaha resmi baik pemerintah maupun swasta. Para karyawan perusahaan, pegawai kantor bank, pegawai pemerintah, dan guru merupakan contoh pekerjaan pada sektor formal.

Pada jenis pekerjaan formal ini, individu terikat secara langsung oleh sistem yang berlaku. Dengan demikian, mereka bekerja penuh dengan aturan yang mengikat.

5. Peran dan Fungsi Keragaman Budaya



Keragaman budaya daerah dapat dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain.

Berikut peran dan fungsi keragaman budaya dalam pembangunan nasional sebagai berikut:

·         Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing


Indonesia adalah salah satu tujuan wisata dari berbagai negara. Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara adalah kekayaan budaya bangsa Indonesia.

Perhatikan Gambar diatas, yang menunjukkan ketertarikan para turis saat melihat Sendra Tari Ballet Ramayana di Prambanan Yogyakarta. Kebudayaan yang masih berkembang di Yogyakarta merupakan salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Yogyakarta.

Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta membantu kegiatan perekonomian masyarakat Yogyakarta.  Berbagai  barang dan jasa diperjualkan di kota pelajar tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, biro perjalanan, produksi cindera mata, seni kerajinan, dan sebagainya tumbuh subur di Yogyakarta.

·         Mengembangkan Kebudayaan Nasional

Kebudayaan nasional adalah puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah akan memperkaya kebudayaan nasional. Apa yang dimaksud kebudayaan nasional? Kebudayaan nasional adalah suatu kebudayaan yang didukung oleh sebagian besar warga suatu negara dan memiliki syarat mutlak bersifat khas dan dibanggakan, serta memberikan identitas terhadap warga.


·         Tertanamnya Sikap Toleransi


Kekayaan budaya bangsa Indonesia merupakan tantangan untuk bersikap toleran. Keragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia semakin menambah kesadaran masyarakat bahwa pada hakikatnya manusia memiliki perbedaan, seperti pada Gambar diatas.

Karena itu, perbedaan kebudayaan adalah hal biasa, tidak perlu dipertentangkan. Setiap budaya ingin dikembangkan. Perlu sikap saling mendukung serta kebersamaan dalam upaya mengembangkan kebudayaan. Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsa, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.


·         Saling Melengkapi Hasil Budaya


Saat ini, misalnya, dikembangkan di seluruh masyarakat Indonesia. Pada masa lalu, seni membatik lebih banyak dikembangkan masyarakat suku Jawa, khususnya Jawa Tengah dengan corak atau motif batik Jawa.

Pada saat ini, masyarakat di berbagai daerah memiliki motif batik yang khas yang mencerminkan karakteristik budaya setempat.

·         Mendorong Inovasi Kebudayaan

Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Sebagai contoh, kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat memiliki cara bercocok tanam yang kadang berbeda.

.

VIDEO PEMBELAJARAN :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POTENSI BENCANA ALAM DI INDONESIA

 KONDISI GEOLOGIS INDONESIA 1.      Letak geologis adalah   posisi suatu wilayah berdasarkan pada struktur geologi atau susunan batuan di se...