Minggu, 23 Juli 2023

TEKNIK DAN PENERAPAN LITERASI KELAS

 

TEKNIK DAN PENERAPAN LITERASI KELAS




Kegiatan Literasi Kelas Rutin di sekolah yang dilakukan rutin setiap hari bertujuan untuk menstimulasi siswa agar mampu mengembangkan keterampilan berbahasanya; menyimak, menulis, membaca dan berbicara. Sesuai dengan ketentuan pemerintah, kegiatan literasi kelas dilakukan selama 15 menit sebelum pembelajaran inti dimulai.
Sesuai dengan pengalaman praktis penulis, telah dilakukan beberapa bentuk kegiatan literasi kelas, baik yang berasal dari inisiatif guru kelas maupun sebagai bentuk usulan dari siswa sendiri. Pada kegiatan literasi yang dilakukan ini, siswa telah menyiapkan buku khusus untuk kegiatan literasi. Buku tersebut merupakan buku pribadi siswa. Setiap siswa memiliki catatan berbeda sesuai dengan kegiatan literasi dan sumber yang diperolehnya.
Akan tetapi buku tersebut memuat bagian yang sama, yaitu bagian tentang hari, tanggal kegiatan dilakukan, judul buku atau judul kegiatan literasi, halaman (jika membaca buku), resume/rangkuman dan mengetahui guru serta orang tua di rumah. Buku ini sekaligus menjadi kontrol guru terhadap kemampuan siswa dalam menulis. Setiap siswa memiliki tulisan yang berbeda walaupun berasal dari sumber yang sama. Kekayaan menulis siswa juga menjadi bagian penilaian guru terhadap kreativitas siswa.
Beberapa kegiatan literasi kelas yang telah dilakukan dan dikembangkan oleh penulis, antara lain sebagai berikut.
1. Membaca senyap – resume. Secara sadar siswa mengambil buku sesuai dengan keinginannya di pojok buku dalam kelas. Setiap anak dapat memilih topik atau judul buku yang berbeda. Mereka membaca senyap, atau memebaca dalam hati (diam) selama sekitar 10 menit. Dan merangkumnya dalam waktu 5 menit.


2. Siswa membaca dan siswa lain mendengarkan bersama – resume. Variasi dari kegiatan membaca adalahmembaca bersama, artinya ada seorang siswa membaca dan disimak bersama oleh siswa lain. Topik dan bahan bacaan adalah sama. Tetapi setiap siswa dapat menyimpulkan dengan kalimat berbeda.


3. Guru bercerita – resume. Guru juga berperan penting dalam kegiatan literasi kelas ini. Guru bercerita di muka kelas dengan nada nyaring. Kemudian siswa merangkumnya sesuai dengan topik dan isi cerita yang disampaikan oleh guru.


4. Siswa bercerita – resume. Untuk mengaktifkan siswa, siswa juga diminta bercerita di muka kelas, kemudian siswa lain diminta untuk meresumnya. Cerita ini bersifat faktual maupun fiksi dan dilakukan secara lisan tanpa teks.


5. Siswa menyimak video pembelajaran – resume. Guru menampilkan video pembelajaran melalui LCD Proyektor. Siswa menyimak video tersebut dan merangkumnya dengan bahasa siswa sendiri.
6. Siswa menyimak berita audio visual – resume. Berita aktual dan faktual secara on line atau rekaman yang diputar ulang juga menjadi sumber kegiatan literasi kelas ini. Siswa meresumnya terkait dengan konteks terjadinya peristiwa. Kapan, dimana, siapa, mengapa dan apa merupakan pertanyaan yang harus dijawab dalam rangkuman siswa atas berita yang terjadi.
7. Siswa menyimak berita radio – resume. Dalam bentuk audio, siswa diminta untuk mendengarkan berita di radio kemudian meresumnya. Sama halnya dengan berita audio-visual, juga memuat beberapa pertanyaan konteks peristiwa yang harus dijawab siswa melalui kegiatan merangkum.


8. Siswa meresume kegiatan hari liburnya. Pada saat liburan sekolah, siswa diminta untuk menuliskan sebuah pengalaman selama berlibur. Setiap siswa memiliki pengalaman berbeda dalam berlibur.


9. Siswa menulis prediksi cerita. Guru menampilkan gambar, siswa diminta menuliskan prediksi cerita dari gambar tersebut. Satu gambar diceritakan secara tertulis oleh siswa dan melanjutkan ceritanya sampai akhir.


10. Siswa menulis prediksi berita. Guru menampilkan contoh kasus dalam gambar, siswa diminta untuk menuliskan prediksi beritanya. Termasuk latar dan konteks peristiwanya.


11. Siswa menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman. Cerpen tiga paragraf (pentigraf) menjadi menarik untuk siswa tulis berdasarkan pengalamannya. Tiga pragraf dapat memberikan kesan unik pada setiap tulisan siswa.


12. Siswa menciptakan puisi. Puisi juga menjadi bagian kegiatan literasi kelas. Biasanya puisi bebas.


13. Guru berpuisi dan siswa memprosakan. Guru membacakan puisi dan siswa memprosakan isi puisi tersebut sesuai dengan kemampuan siswa.


14. Siswa membaca puisi dan siswa menentukan pesan penyair. Siswa membacakan puisi dan siswa lain diminta untuk menentukan amanat dari puisi tersebut.


15. Siswa menyimak gambar - menuliskan dg cerita. Guru menampilkan gambar seri dan siswa menuliskannya dalam bentuk cerita.


Guru memiliki peran dan fungsi strategis dalam kegiatan literasi ini. Guru diharapkan mampu menjadi contoh dalam rutinitas kegiatan literasi tersebut. Selain itu guru diharapkan mampu secara variatif melakukan kegiatan literasi agar siswa tidak merasa monoton terhadap satu kegiatan literasi saja.
Penulis meyakini, setiap guru memiliki ide luar biasa untuk mengembangkan kegiatan literasi di sekolah masing-masing yang bermakna dan menyenangkan. Selamat merubah kebiasaan diam menjadi budaya bergerak dengan literasi kelas rutin. Selamat mencoba.

sumber : http://www.rumahliterasisumenep.org/

https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_Literasi/M_UrEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&fbclid=IwAR2UIPYExEyH14mz2x9HVmhDwCnqZWi2_OTq5ohN1x-JT4s6c-8ZOLd0av8







Sabtu, 22 Juli 2023

Tema 01 (IPS SMP KELAS 8 KURIKULUM MERDEKA )

Tema 01

Kondisi Geografis dan Pelestarian Sumber Daya Alam 

A.      Keragaman Alam Indonesia (Halaman 13 s.d. 18 )

1.       Bagaimana Proses Geografis Memengaruhi Keragaman Alam Indonesia?

Luas daratan Indonesia sebesar 1.910.932,37 km2

Luas lautan Indonesia mencapai 5,8 juta km2 .






 

a.       Letak Geografis (menguntungkan)

Letak geografis adalah posisi suatu wilayah berdasarkan kenyataan di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografis, Indonesia terletak di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Australia serta di antara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Pasifik.








 

b.       Letak astronomis merupakan posisi suatu tempat berdasarkan garis lintang (paralel) dan garis bujur (meridian). Garis lintang adalah sebuah garis khayal yang melingkari permukaan bumi secara horizontal. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan.

 Indonesia berada di antara 6°LU-11°LS dan 95°BT-144°BT

Dampak letak astronomis tersebut menyebabkan perbedaan waktu.

Berdasarkan hal tersebut terdapat tiga pembagian zona waktu di Indonesia yaitu:

1)      Waktu Indonesia Barat (WIB)

2)      Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan

3)      Waktu Indonesia Timur (WIT).









c.       Letak Geologis

Letak geologis adalah posisi suatu wilayah yang didasarkan pada struktur geologi atau susunan batuan di sekitarnya.

Secara geologis, Indonesia dilalui dua jalur pegunungan dunia yaitu pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.

Letak tersebut menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung api aktif.



gambar : Terjadinya Gunung Berapi






 


 

 

 

 

 b. Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah kondisi rata-rata udara pada saat tertentu di suatu wilayah yang relatif sempit dan dalam waktu yang singkat.

Iklim merupakan kondisi cuaca rata-rata tahunan pada suatu wilayah yang luas. Indonesia memiliki iklim tropis yang memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan Oktober-Maret, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April-September.

          Berikut pengaruh unsur-unsur iklim terhadap tanaman:

a. Penyinaran matahari: Memengaruhi fotosintesis tanaman, dapat meningkatkan suhu udara.

b. Suhu : Mengurangi kadar air sehingga cenderung menjadi kering.

c. Kelembaban: Membatasi hilangnya air.

d. Angin: Membantu proses penyerbukan secara alami, mengurangi kadar air.

e. Hujan: Meningkatkan kadar air, mengikis tanah.



NO

NAMA / JENIS IKLIM

LETAK/ POSISI

1

TROPIS

 ...................................

2

SUB TROPIS

 

3

SEDANG

 

4

KUTUB UTARA

 

 

KUTUB SELATAN

 

 

 NEGARA-NEGARA BERDASARKAN IKLIM