Rabu, 16 Februari 2022

PENDISTRIBUSIAN KEMBALI (REDISTRIBUSI) PENDAPATAN NASIONAL ( IPS SMP KELAS 8 SEMESTER GENAP )

 

PENDISTRIBUSIAN KEMBALI (REDISTRIBUSI) PENDAPATAN NASIONAL

(HAL. 181 s.d. 188)




 





Tujuan dari usaha-usaha ekonomi yang dilakukan adalah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Dalam kenyataannya masih terdapat masalah dalam pendistribusian pendapatan. Kesenjangan/ketimpangan antara masyarakat berpendapatan tinggi dan rendah masih sangat lebar. Contohnya dibalik Gedung pencakar langit masih terdapat pemikiman yang tidak layak huni.

1. Pengertian Redistribusi Pendapatan

Redistribusi pendapatan adalah pendistribusian Kembali pendapatan masyarakat kelompok kaya kepada masyarakat kelompok miskin baik berasal dari pajak ataupun pungutan-pungutan lain.

Bentuk-Bentuk Redistribusi Pendapatan

1.      a. Redistribusi Vertikal

Transfer uang dari orang kaya ke orang miskin, merupakan dukungan warga masyarakat yang kuat kepada masyarakat yang lemah secara ekonomi

Redistribusi ini dapat dilakukan  oleh pemerintah maupun pribadi.

Contoh: jika kamu membelu pulsa atau belanja di supermarket, barang yang kamu bayar harganya sudah termasuk pajak. Pajak yang dikumpulkan  masuk ke pemerintah kemudian akan disalurkan dalam bentuk subsidi bahan bakar premium , subsidi tiket kendaraan umum, dll

Selain pemerintah masyarakat secara pribadi juga bisa menyalurkan kepada pihak lain yang membutuhkan, misalnya membantu korban gempa bumi, korban banjir, tanag longsor dsb secara langsung maupun melalui Lembaga kemanusiaan seperti Palang Merah Indonesia, Rumah zakat dsb.

2.      b. Redistribusi Horizontal

Transfer uang antar kelompok, yaitu dari kelompok satu ke kelompok yang lain.

Redistribusi horizontal bersifat siklus kehidupan.

Contohnya dari laki-laki ke perempuan, dari orang dewasa kepada anak-anak, dari remaja ke orang tua. Redistribusi horizontal dapat bersifat antar pribadi, Seorang anak akan membayarkan biaya kesehatan kepada orang tuanya, uang pensiun yang dibayarkan pada saat masih bekerja akan diterima setelah pensiun


2. Program Redistribusi untuk Pemerataan Pendapatan di Indonesia

1.    a.  Program pemberian jaminan akses kebutuhan dasar bagi rakyat bawah

2.      b. Program kredit lunak dan penjaminan kredit berbasis komunitas

3.      c. Pengembangan usaha dan industri kecil

4.     d.  Pemerintah bekerja sama dengan swasta local dan asing untuk menjalankan program Corporate Sosial Responsibility (CSR)

5.      e. Pemerintah konsisten dalam mewujudkan kebijakan penegakan hukum dan keadilan ekonomi.

 

 

ad a. Strategi pemenuhan kebutuhan dasar rakyat yang dilakukan pemerintah

-         a.   BLT (Bantuan Langsung Tunai)

-        b.   BTB (Bantuan Tunai Bersyarat) atau Program Keluarga Harapan (PKH)

-          c. Jaminan sosial (social security)

-          d. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

-          e. Beasiswa untuk memenuhi  akses pendidikan  bagi mereka yang kurang mampu

-          f. Jamkesmas, jaminan Kesehatan masyarakat (BPJS)

 3. Beberapa Alternatif praktik redistribusi pendapatan

1.      Subsidi

Dalam rangka pendistribusian pendapatan, pemerintah berupaya mendorong usaha kecil menengah agar hidup dan memiliki daya saing. Pemerintah memberikan subsidi berupa potongan harga maupun tambahan modal kepada produsen

Contoh, subsidi pupuk kepada petani untuk menekan biaya produksi. Dengan harga pupuk yang lebih rendah petani dapat menjual hasil pertanian dengan harga yang lebih rerndah sehingga dapat bersaing.

Subsidi BBM bagi kalangan menengah ke bawah yang diharapkan dapat menekan beban biaya transportasi masyarakat.

 

2.      Pengenaan Pajak

Pajak merupakan sejumlah uang tunai yang dibayarkan oleh  rakyat kepada negara yang sifatnya dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang. Pajak yang diterima pemerintah digunakan untuk membiayai pembangunan yang hasilnya akan Kembali kepada rakyat.

Jenis-jenis pajak di Indonesia antara lain pajak penghasilan, pajak kendaraan bermotor, pajak terhadap barang mewah, dsb.

Pajak penghasilan adalah pajak yang dibayarkan oleh seseorang yang sudah berpenghasilan dengan batas minimal penghasilan sebesar angka yanga ditentukan pemerintah

 


Sabtu, 05 Februari 2022

PENGUATAN EKONOMI MARITIM DAN AGRIKULTUR DI INDONESIA (IPS SMP KELAS VIII SEMESTER GENAP)



 

C. PENGUATAN EKONOMI MARITIM DAN AGRIKULTUR DI INDONESIA

(Halaman 166 s.d. 174)

 

1.   1. PENGUATAN EKONOMI MARITIM






 






      A.  Potensi Ekonomi Maritim Indonesia

Ekonomi Kelautan (marine economy) merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam (SDA) dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Ekonomi Maritim (maritime economy) merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industry galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian Pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.

 

Indonesia memiliki sumber daya alam yang besar dan letak yang strategis serta posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Banyak kekayaan yang terkandung di laut secara utuh baik di dalam, di dasar maupun di atas permukaan laut merupakan potensi ekonomi yang yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional.

Kondisi kekayaan laut yang banyak belum memberikan dampak positif yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat. Kenyataannya pengelolaan sektor kelautan belum digarap dengan penuh perhatian dan kemauan, Sebagian besar nelayan Indonesia masih bergelud dengan kemiskinan padahal produksi perikanan terus meningkat. Daya saing domestic yang lemah menyebabkan transportasi laut maupun eksploitasi sumber daya mineral di wilayah perairan nasional masih lebih banyak dilakukan oleh pihak asing. Kekalahan dalam kompetisi ekonomi berbasis maritime juga terjadi di sector industry dan jasa kelautan mulai dari hulu maupun hilir.

 

B. Kondisi ekonomi maritim di Indonesia dan Negara-Negara ASEAN

a.       Sektor Pelayaran

b.      Sektor Perikanan

c.       Sektor Pariwisata Bahari

 

Keprihatinan terhadap sektor kelautan nasional mengharuskan adanya kebijakan yang strategis untuk mempercepat  pengembangan  keunggulan di berbagai sector kelautan.

Pembangunan di bidang kelautan diarahkan untuk mencapai 4 tujuan :

1)      Pertumbuhan ekonomi tinggi

2)      Peningkatan seluruh pelaku usaha, khususnya para nelayan, pembudi daya ikan, dan masyarakat kelautan lainnya  yang berskala kecil

3)      Terpeliharanya kelestarian lingkungan  dan sumber daya kelautan

4)      Menjadikan laut sebagai pemersatu  dan tegaknya kedaulatan bangsa

 

C. Strategi dan Keijakan Pengembangan ekonomi  Maririm di Indonesia

   a. Perubahan paradigma pembangunan  nasional, dari pembangunan berbasis daratan (land- based development), menjadi  pembangunan berbasis kelautan ( ocean based development)

b. Memacu percepatan pembangunan infra struktur dan ketersambungan maritime, membangun tol laut, pelabuhan laut dalam, logistik dll

c. Menyambut ASEAN Connectivity dengan menyiapkan 5 pelabuhan besar (Belawan Sumut, Tanjung Priuk Jakarta, Surabaya, Makasar dan Kalimantan ).

d. Menyusun kerangka regualsi yang sesuai dengan semua pihak



2. PENGUATAN AGRIKULTUR DI INDONESIA


Ekonomi agrikultur merupakan upaya peningkatan perekonomian dengan memberdayakan sector pertanian

Agrikultur merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industry sumber energy, atau untuk mengelola lingkungan hidupnya.

           

a.  a.. Potensi Agrikultur di Indonesia

1)      Produk pertanian segar dalam bentuk buah-buahan dan sayuran.

2)      Rempah-rempah dan bahan bakar nabati

b.      b. Peran Agrikultur di Indonesia

1)      Sebagian besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai petani

2)      Pertanian dan agrikultur  merupakan sector primer dalam perekonomian Indonesia

3)      Sebagai penyumbang hampir setengah perekonomian

4)      Sebagai penghasil devisa melalui ekspor

c.       c. Hambatan dalam Pengembangan Agrikultural di Indonesia

1)      Skala usaha pertanian pada umumnya relative kecil

2)      Modal terbatas

3)      Penggunaan tekhnologi masih sederhana

4)      Sangat dipengaruhi musim

5)      Pada umumnya berusha dengan tenaga kerja keluarga

6)      Akses terhdap kredit, teknologi dan pasar rendah

7)      Pasar hasil pertanian sebagian besar dikuasai  oleh pedagang-pedagang besar sehingga akan merugian petani

8)      Alih fungsi lahan pertanian menjadi nonpertanian

9)      Kurangnya penyediaan benih yang bermutu bagi petani