Menurut Robert MZ
Lawang, Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal
yang langka dengan tujuan tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk
menundukkan pesaingnya.
menurut
Kartono, Konflik merupakan proses sosial yang bersifat
antagonistik dan terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang
berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda.
Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial
Perbedaan Individu.
Perbedaan Latar Belakang
Kebudayaan.
Perbedaan Kepentingan.
Perubahan-perubahan Nilai yang Cepat
Akibat-akibat Konflik
Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota
Kelompok
Retaknya Hubungan Antar-Individu atau Kelompok
Terjadinya Perubahan Kepribadian Para
Individu
Rusaknya Harta Benda dan Bahkan Hilangnya
Nyawa Manusia
Terjadinya Akomodasi, Dominasi, bahkan
Penaklukan
Cara Menangani Konflik
Menghindar
Memaksakan Kehendak
Menyesuaikan Keoada Keinginan Orang Lain
Tawar Menawar
Kolaborasi
Integrasi Sosial adalah proses
penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu
kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut, meliputi ras, etnis, agama,
bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya.
Menurut Wiliam F
Ogburn dan Meyer Nimkoff syarat terjadinya integrasi sosial terdapat 3 hal,
yaitu:
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka
berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan
(konsensus) bersama mengenai nilai dan norma
Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama
dan dijalankan secara konsisten